Keterampilan Abadi yang Menghasilkan Pendapatan Tinggi termasuk buat Gen Z

Di dunia yang semakin digital, sebagian besar orang tertarik dengan keterampilan yang bisa mendatangkan penghasilan tinggi. Namun, masih banyak juga yang lebih nyaman dengan cara konvensional atau offline. Untuk itu, Agus Leo Halim berbagi keterampilan "timeless" yang tidak hanya relevan di era digital tetapi juga berguna dalam meningkatkan pendapatan di dunia offline.

1. Keterampilan Menulis:

Menulis bukan hanya tentang mengekspresikan ide, tetapi juga tentang menyerap dan memahami informasi secara mendalam. Kemampuan menulis yang baik memungkinkan seseorang untuk menguraikan ide dengan lebih terstruktur. Contoh dari Amazon, yang mengutamakan memo tertulis dalam pertemuan dibandingkan presentasi, menunjukkan bahwa menulis membantu dalam merancang rencana dan tujuan dengan lebih jelas.

2. Public Speaking:

Public speaking bukan hanya berbicara di depan umum, tetapi tentang kemampuan menyampaikan pemikiran dengan jelas dan meyakinkan. Ini adalah keterampilan yang diakui oleh Warren Buffett sebagai salah satu investasi terbaiknya. Public speaking membantu seseorang untuk menyampaikan ide, membuat koneksi, dan memperkuat jaringan dengan orang lain.

3. Sales dan Marketing:

Meski sering dianggap "kotor" atau kurang menarik, sales adalah keterampilan yang melekat di banyak aspek kehidupan, baik dalam menjual diri saat wawancara atau meyakinkan orang tua untuk membeli sesuatu. Menguasai keterampilan ini bisa sangat membantu dalam menciptakan perjalanan pelanggan yang lebih natural dan seamless, tanpa terkesan memaksa.

Rejection therapy

Dengan semangat praktis, Agus membagikan pandangannya sebagai seorang praktisi dan menyarankan latihan “rejection therapy” sebagai cara untuk menguji keberanian dalam menghadapi penolakan.

Bagi Anda yang ingin menjelajahi industri kreatif lebih dalam, Agus juga menawarkan kursus untuk meningkatkan keterampilan editing dan pembuatan konten, membuka peluang bagi mereka yang tertarik untuk mengembangkan karir di bidang ini.

Menariknya, Agus Leo Halim tidak hanya membagikan keterampilan praktis tetapi juga memberikan tantangan langsung kepada audiensnya untuk meningkatkan keterampilan dan menghadapi ketakutan. Salah satunya adalah melalui rejection therapy—terapi untuk membiasakan diri menghadapi penolakan. Tujuannya adalah melatih keberanian dan kemampuan menjual, yang menurut Agus adalah keterampilan esensial yang sering diabaikan. Dalam tantangan ini, audiens diminta mengajukan 100 pertanyaan ekstrem kepada usaha atau orang di sekitar mereka selama tujuh hari, lalu mencatat reaksinya sebagai cara untuk melatih mental menghadapi penolakan.