Penulisan & transkripsi | Periklanan digital | Kursus digital marketing 082261742202

Critical Thinking vs Overthinking; Catatan dari Podcast Gita Savitri untuk Gen Z dan Millennial #Part2

Akhirnya, ada banyak dari kita, dan gue juga begitu, kita jadi punya inherited opinion (pendapat yang diwariskan), maksudnya adalah kita mempercayai sesuatu hanya karena orang lain ngasih tahu kita begini begitu. Kenapa lu kayak begini, kenapa lu memiliki pikiran seperti ini? Ya soalnya gue belajar dari orang tua gue misalnya, atau dari guru gue, atau dari agama gue, dan segala macem gitu kan

6/24/20243 min baca

sebelumnya part 1

Pentingnya Kemerdekaan Beripikir

Akhirnya, ada banyak dari kita, dan gue juga begitu, kita jadi punya inherited opinion (pendapat yang diwariskan), maksudnya adalah kita mempercayai sesuatu hanya karena orang lain ngasih tahu kita begini begitu.

Kenapa lu kayak begini, kenapa lu memiliki pikiran seperti ini? Ya soalnya gue belajar dari orang tua gue misalnya, atau dari guru gue, atau dari agama gue, dan segala macem gitu kan. , dan disini gue pengen klarifikasi dulu, gua bukan bilang bahwa, "Hai, mempercayai sesuatu dari orang tua kita atau dari agama kita atau dari guru kita segala macam itu tidak baik itu baik.

Apalagi biasanya hal-hal tersebut itu kan come from a good place dan itu ada hal positif biasanya tapi ada baiknya kita itu juga punya kemerdekaan dalam berpikir gitu. Ada baiknya kita bisa mengidentifikasi, bisa mengobservasi, dan bisa menganalisa dan comprehending isu itu juga.

Terus yang sering terjadi juga yang sering gue lihat juga nih, kita melakukan sesuatu karena hal tersebut sudah lumrah atau sering dipraktekkan oleh orang-orang sekitar, oleh masyarakat sekitar area kita.

Melakukan sesuatu tanpa tahu sebenarnya, kenapa gue melakukan hal ini gitu dasarnya apa berguna nggak buat gue, dan lain sebagainya, dan gua pribadi sebagai orang yang sangat mementingkan nilai independence, gua sangat encourage diri gua untuk belajar critical thinking.

Intinya gua sangat inversi diri gua untuk harus selalu bisa mandiri dalam berpikir. Sebelum lakukan sesuatu, sebelum memegang suatu nilai, sebelum mempercayai sesuatu, coba untuk analisa semua itu dulu supaya apapun yang gue lakukan itu jelas kenapanya gitu, background itu jelas dan makes sense.

Berpikir Kritis Menurut John Dewey

Berpikir kritis ini sendiri udah dibahas dari lama bahkan sama filsuf-filsuf dari Yunani, terus selanjutnya psycholog juga udah banyak membahas itu salah satunya adalah John Dewey. Dia adalah seorang educational former dari Amerika Serikat. Di tahun 1910 John Dewey mendefinisikan critical thinking atau reflective thinking sebagai berikut:

“Reflective thinking is an active, persistent, and careful consideration of any believe our support for up now let's in the leader the grounds that supported and the folder conclusions to watch. It ends”

berpikir reflektif adalah pertimbangan yang aktif, gigih, dan hati-hati atas keyakinan apa pun yang mendukung kehidupan kita selama ini. Maka marilah kita menjadi pemimpin atas nilai nilai dasar yang mendukung dan mengendalikan hidup kita selama ini. Dan kesimpulan-kesimpulan yang pernah ada harus diperhatikan hingga Ini berakhir.

Dan critical thinking ini adalah proses, jadi proses mengidentifikasi suatu masalah mengobservasi menganalisa mengevaluasi merefleksikan terus hingga akhirnya kita forming opinion base on information we have dan selanjutnya adalah decision-making.

Nah disini kita harus menjadi active learner, kita harus banyak gathering information interface receiving the informations udah gitu kelar udah gitu udah di otak kita shutdown. Proses itu selesai walaupun ujung-ujungnya untuk membuat keputusan critical thinking ini tuh bukan sekedar untuk setuju dan tidak setuju. Ya atau tidak. Tapi untuk mengevaluasi masalah atau narasi tersebut secara keseluruhan. Selanjutnya memahami dan mempertimbangkan semua nuance yang berhubungan dengan semua masalah tersebut.

Disini nuance penting banget karena kayak yang gue bilang tadi. Nggak semua masalah itu bisa dilihat secara biner kayak hitam putih aja.

Manfaat Berpikir Kritis

Jadi mengapa kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan dalam kehidupan kita. Pertama, berpikir kritis memberi kita kebebasan untuk benar-benar mengembangkan pikiran kita sendiri. Ini membantu kita mengambil keputusan secara mandiri dan tidak tergantung pada opini orang lain.

Kedua, Berpikir kritis juga meningkatkan kepercayaan diri kita karena kita yakin dengan pendapat dan keputusan yang kita buat. Ini membuat kita lebih percaya diri dan yakin dalam menghadapi berbagai situasi.

Selain itu, ketiga, kemampuan berpikir kritis membuat kita lebih terbuka terhadap sudut pandang lain. Ini penting di zaman di mana kita dibanjiri dengan informasi dari internet. Keterbukaan pikiran memungkinkan kita untuk melihat nuansa dan kompleksitas dari setiap masalah.

Keuntungan lain dari berpikir kritis adalah kita dapat menghindari manipulasi. Dengan kemampuan ini, kita bisa mengidentifikasi penipuan atau skema piramida dengan lebih baik.

Melatih Kebiasaan Berpikir dengan Menulis

Nah, bagaimana sih cara kita bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis kita? Pertama-tama, kita perlu mempertimbangkan suatu masalah atau narasi secara adil dan seobjektif mungkin. Kita harus sadar akan preferensi pribadi kita dan berusaha menguranginya agar tidak mempengaruhi pemikiran kita.

Selanjutnya, kita harus aktif mencari informasi yang objektif untuk memperluas pengetahuan kita tentang suatu masalah. Evaluasi terus-menerus terhadap sudut pandang kita sendiri juga sangat penting untuk memastikan validitasnya.