Penulisan & transkripsi | Periklanan digital | Kursus digital marketing 082261742202

Podcast #closethedoor Edisi Menhan Prabowo #part6 Kalau Jadi Presiden Mau Ngapain?

Kata kunci: Presiden, pemilihan presiden 2024, Jokowi, birokrasi Indonesia, pro-rakyat, pemerintahan, kepemimpinan, prestasi Indonesia, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, Tiongkok, ideologi, loyalitas, kebijakan publik, implementasi pemerintahan, tantangan birokrasi, efektivitas pemerintahan, pengambilan keputusan, kritik masyarakat. Podcast, 13 Juni 2021. Font Deddy Corbuzier dicetak miring italic.

6/16/20245 min baca

Kalau Jadi Presiden Mau Ngapain?

sebelumnya part 5

Tapi masih mau dong, Pak. Kalau untuk mengabdi dan diberi kepercayaan, diberi kesempatan, kenapa tidak? Tapi faktor yang banyak. Bener nggak? Faktor apa? Faktor dukungan, faktor macem-macem lah. You tau kan Indonesia ini.

Tapi kan dukungan ada, kendaraan politik ada, nama ada. Apa lagi?

Iya. Nggak bisa. Kita Kita kan nggak bisa maju sendiri. Harus ada temen, harus ada dukungan kiri-kanan, dsb. Bener nggak? Itu nggak mudah. Kita realistis lah. Bener Bener gak? Iya Iya benar sih. Tapi Bapaknya masih mau kan.

Saya kira semua orang yang cinta tanah air kalau diberi kesempatan untuk mengabdi, ya pasti mau dong. Dan banyak. Kader-kader Kader-kader juga banyak. Iya kan? Nanti Nanti kan rakyat yang akan..

Nah Bapak setujunya gimana, Pak, kalau misalnya 2024 nih, Pak? Bapak Bapak setujunya cuma dua kadernya atau banyak sekali? Saya oke lah. Bener Bener nggak? Gimana.. Gimana..

Gak ada masalah ya? Gak Gak ada masalah. Itu bagaimana kondisi dan sistem pada saat itu. Iya Iya bener. Bener Bener nggak? Gak ada masalah. Di ujungnya kan nanti juga dua kan? Di Di ujungnya berdua. Lebih efisien sih kalau dua pasang. Langsung ya? Langsung.

Langsung. Cuma kan waktu itu banyak orang ngomong kalau misalnya cuma berdua akhirnya jadi dualisme aja gitu. Jadi Jadi ribut kanan ribut kiri kepecah-pecah.

Ya, semua ujungnya kan harus ada pilihan. Kalau kita mulai dengan 3 calon atau berapa calon kan.. Endingnya juga 2 sih. Iya Iya endingnya juga 2. Tapi Tapi kan prosesnya, ya kan belum tentu orang pasangan yang.. Belum tentu pasangan yang satu itu bisa langsung dapet mayoritas kan, 50% plus satu. Belum tentu.

Tapi saya tuh penasaran dulu, Pak. Kalau Bapak jadi presiden, Pak. Bapak tuh paling sebel kalau ngelihat Indonesia ngapain, Pak? Paling sebel kalau ngelihat Indonesia ngapain? Lihat rakyatnya yang suka ghibah.

Enggak, saya tuh percaya bahwa Indonesia ini sangat kaya. Kita asal pandai mengelola kekayaan itu, pasti kita oke lah. Kita akan hidup sejahtera. Kan itu cita-cita semua bangsa kan itu.

Tapi saya mau protes, Pak. Bukan hanya kaya, Pak. Banyak seni-seni kita juga yang akhirnya nggak dilihat orang. Maksudnya kayak gini, banyak orang-orang hebat atau seniman-seniman nih Pak, yang menang dunia, saya juara dunia 2 kali berturut-turut. Tapi orang nggak peduli di sini. Karena pemerintah kita juga tidak mendukung hal tersebut gitu Pak.

Nggak ada exposure tentang itu. Korea Selatan, Pak. BTS, BTS, Pak. Jualan McD, Bro. Penuh! Kan dia punya boyband aja bisa jadi kendaraan politik, loh. Itu kan gila-gilaan, gitu. Kita masih nggak tau ya, Pak. Kita nggak bisa gitu ya. Maksudnya budaya kita juga nggak bisa sampai ke luar negeri. Kurang banget.

Agak setuju dengan itu. Kadang-kadang prestasi kita, kita kurang.. Apa ya? Kurang dihargai. Nggak tahu itu memang bangsa Indonesia yang ada sifat-sifat juga ya. Kita harus koreksi kan? Kita harus introspeksi dan mawas diri. Koreksi kita juga ada kekurangan ya. Kita kurang menghargai kadang-kadang prestasi. Agak kurang.

Saya tuh berapa kali, Pak, mau diajak keluar. Maksudnya dari negara luar untuk saya supaya ke sana gitu loh, atau pindah atau segala gitu. Saya nggak mau karena keluarga semua di sini dan saya masih cinta Indonesia, gitu. Maksudnya negara luar itu bisa melihat potensi-potensi orang. Kita sendiri, ya mungkin kita masih.. Apa ya, masih negara berkembang kali ya Pak. Belum lari ke arah sana.

Itu ada, ada. Kita akui, kita punya kelemahan-kelemahan itu. Kita punya kelemahan, Hal-hal kecil aja. Kadang-kadang kita tepuk tangan, kita malas. Ya kan?

Standing ovation itu nggak ada di sini. Tepuk tangan malas itu. Bener nggak? Menghormati orang kan kita gitu. Makanya MC di Indonesia itu satu-satunya di Indonesia, MC minta tepuk tangan tuh satu-satunya. Mari kita berikan tepuk tangan pada.. Itu dia yang minta. Oh di luar negeri nggak begitu?

Ya kan kita itu, hal-hal kecil itu. Tepuk tangan malas, bener nggak? Ya kemudian, ya kalau ada kawan sendiri yang berprestasi, ya kan? Jadi apa tuh istilah kita tuh? SMS senang melihat orang susah, susah melihat orang senang. Kadang-kadang yang menohok kita teman sendiri. Kawan sendiri. Bener Bener ga? Iya Iya kan? Bener. Bener ga? Itulah yang kita hadapi.

Tapi ya, kita tetap harus berpikiran positif, harus gembira. Kan itu satu hal yang saya pelajari. Iya. Kita harus selalu merasakan kebahagiaan.

Mungkin itu juga dipengaruhi oleh media sosial. Ada fenomena tersebut.

Tapi media sosial juga merupakan suatu perkembangan baik juga, kan? Berarti media tidak lagi dikuasai oleh orang yang memiliki banyak uang. Betul.

Betul. Media sosial memberikan kekuatan kembali kepada masyarakat. Iya, sebenarnya. Iya, nyatanya Anda lebih populer dari pada di TV. Banyak program TV. Bagaimana saya bisa sampai ke sini hahaha..

Tapi Bapak aktif di media sosial, Pak? Aktif di media sosial, ya?

Iya Iya lah, tapi ya saya tidak terlalu... Tidak tahu, tidak terlalu sering. Tapi saya memantau. Memantau? Iya. Ya kan tidak ada yang tahu gitu, ada TikTok kan, Pak? TikTok saya tidak begitu ngerti ya. Jangan. Jangan. Tidak usah. Tapi kamu jelaskan kenapa di TikTok jangan? Jangan, nanti Bapak joget-joget lagi di TikTok.

Tapi yang menarik kan kalau bicara media sosial, di Cina itu media sosial dikendalikan negara, kan?

Bisa benar-benar dikendalikan? Investasinya besar. Iya kan? Berapa ratus ribu orang di Jakarta yang harus digaji. Benar nggak? Ya benar. Sulit sih. Benar nggak? Benar. Ya benar. Sulit. Sulit.

Pak, Pak, kalau jadi presiden nih Pak, 2024...

Lu bicara jadi presiden mulu.

Iya Iya kan saya ingin kalau misalnya setelah diwawancarai jadi presiden, setidaknya saya punya podcast bareng gitu hahaha. Siapa tahu Pak, jadi presiden. Amin. Diaminin saja Pak, sudah Pak. Amin. Amin. Amin. Amin. Wah Wah ini boleh juga nih.

Melanjutkan Presiden Jokowi

Yang pertama kali, wah ini pertanyaan anak SD, Pak. Yang pertama kali ingin Anda ubah apa, Pak?

Ya, saya kira kita harus pertama-tama, saya kira sebetulnya Pak Jokowi sudah merintis banyak. Sebetulnya itu loh. Saya bukan muji. Tapi saya lihat. Saya orangnya rasional dan objektif. Nah saya kira we are in the right track. Kita di jalan yang benar. Tinggal diimplementasikan begini.

Saya ini sekali lagi, saya di.. Apa tuh.. Bukan saya jilat, tapi saya lihat Pak Jokowi, sekarang saya sudah ikut hampir 2 tahun. Kehendaknya jelas pro-rakyat. Tapi memang birokrasi Indonesia ini luar biasa. Benar nggak? Dan Pak Jokowi orangnya hatinya baik. Benar gak? Hatinya baik. Kadang-kadang saya lihat ada beberapa pejabat itu kadang-kadang di depan, iya, iya, iya gitu. Tapi nyata enggak. Di belakang dilambat-lambatkan. Saya dengar gitu. Benar nggak? Iya.

Saya dengar gitu, memang. Iya di depan itu, nggak tahu itu sifatnya. Siap, siap, siap Pak. Siap, Pak. Di depan, siap, Pak.

Nanti ini adalah.. Setelah itu banyak birokrat pintar, jago. Dia jago mencari puluhan alasan untuk menyampaikan bahwa proyek ini sulit dijalankan. Dia kemudian mencari berapa belas alasan, berapa peraturan. Peraturan ini, peraturan ini, peraturan ini, kesimpulannya ini tidak bisa. Padahal sudah jelas ini arahnya. Arahnya pemimpin sudah jelas. Ini, buat ini. Boleh nggak?

Berarti banyak keputusan yang akhirnya secara tidak sengaja terjegal? Iya. Sangat lambat. Very slow.

Kalau kita lihat, Tiongkok itu bisa di tengah.. Setelah pandemi dia sudah bisa pulih. Iya kan? Dia bisa berapa persen pertumbuhan. Yang dilakukan RRT harus kita akui loh. Sesuatu yang luar biasa. Dia dalam 40 tahun menghilangkan kemiskinan. Dalam 40 tahun sejarah mana di dunia? Kenapa? Cepat, loyal, patuh. Ada yang bilang, wah itu negara otoriter. Tapi sekarang begini, sekarang kemiskinan hilang. Kan begitu? Ya, yang penting itu kan. Kan begitu.

Pertumbuhan ada. RRT bangkit. Dia sudah melampaui Amerika. Buktinya begitu, kan? Dia melampaui Amerika. Benar. Benar. Saya juga tahu begitu. Amerika juga sudah khawatir dengan RRC. Dia sudah melampaui, loh. Jangan salah.

Jadi, kita harus melihat contoh-contoh yang berhasil. Bukan kita mengatakan bahwa kebetulan di sana yang berkuasa Partai Komunis. Di sana sesuai, mungkin di Indonesia tidak sesuai. Kita tidak mengambil ideologinya. Ideologinya kita tidak ambil. Tapi kita ambil yang baik. Benar nggak? Kita ambil yang baik. Kita harus mengambil yang baik dari mana saja. Iya kan? Benar nggak? Iya. Iya benar. Dan seharusnya bisa. Dan seharusnya bisa.

Wah kalau Anda yang jadi presiden, tidak jarang dimaki-maki orang.

Kalau tidak berhasil ya? Iya, tidak usah dimaki lah. Ditegur saja. Oh, ditegur. Aku gimana sih? Emang gue tukang maki-maki? Enggak, cuma tampangnya doang, Pak Hahaha..

selanjutnya part 7